
KANAL31.COM-Ahli politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan partai politik (parpol) harus rela, berlapang dada menerima keputusan jika nantinya, Presiden Jokowi memilih Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
“Bagaimana dengan parpol, saya melihatnya harus rela bahwa Pj Gubernur adalah orangnya Presiden Jokowi karena memang penentuannya dilakukan pemerintah, Kemendagri yang ujungnya Presiden,” kata Ujang kepada Tempo, Ahad malam, 4 September 2022.
Sebab, kata dia, secara politik aturan yang berlaku dalam menentukan Pj Gubernur seperti itu, sehingga sulit untuk bisa menolak.
“Nasib parpol ngeri-ngeri sedap. Apalagi jika Plt nya ditunjuk orang Kemendagri tapi itulah politik, selalu ada yang diuntungkan, selalu ada yang dirugikan,” ujar dia.
Jika betul orang Kemendagri yang ditunjuk atau orang Presiden, ujar Ujang, maka parpol harus berjuang keras untuk bisa bersaing memenangkan pertarungan dalam konteks Pilpres dan Pileg 2024. “Itu saja yang bisa dilakukan partai politik,” kata dia.
Sebelumnya, pengamat politik yang juga pemerhati pemilu Jerry Sumampouw menyarankan agar Penjabat Gubernur DKI Jakarta pengganti Gubernur Anies Baswedan sebaiknya dari internal Kementerian Dalam Negeri. Sebab, pejabat internal Kemendagri sangat memahami persoalan pemerintah daerah.
Selain itu, kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia ini, sosok Pj Gubernur haruslah orang benar-benar memahami sekaligus berpengalaman di bidang birokrasi. Dengan bekal tersebut, mereka dapat langsung bekerja tanpa harus belajar ketika mendapat tugas.
Penjabat gubernur DKI harus netral
Di lain sisi, Pj Gubernur DKI akan menghadapi tahun politik saat menjalankan roda pemerintahannya nanti. Oleh karena itu, Pj Gubernur DKI haruslah sosok yang netral dan tidak memiliki kepentingan politik menjelang Pemilu dan Pilkada 2024.
Mengenai sosok tersebut, Jeirry mengomentari munculnya nama Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar yang dinilai dapat menduduki kursi Pj. Gubernur DKI Jakarta.
Alasannya, Bahtiar memiliki banyak prestasi dan pengalaman di bidang birokrasi sekaligus pernah menjadi Pejabat Sementara (Pjs.) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini merupakan modal utama bagi Bahtiar untuk menjadi sosok yang tepat menduduki kursi Pj. Gubernur DKI Jakarta.
Terlebih, kata dia, Jakarta menyandang status Ibu Kota dengan penduduk yang heterogen, sehingga harus benar-benar menjaga iklim kondusif.
DKI Jakarta adalah etalasenya Indonesia. Nah, dengan sikap netralitasnya, saya kira Pak Bahtiar ini bisa menjaga kota Jakarta tetap kondusif saat bangsa ini sedang merayakan pesta demokrasi 2024,” ujar Jerry.