
BANDUNG kanal31.com — Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Plh. Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam memperkuat tata kelola Badan Layanan Umum (BLU) berbasis digital demi mendorong kemandirian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Komitmen kerjasama ini diimplementasikan dalam bentuk sister university melalui Pelatihan Manajemen Tata Kelola BLU Berbasis Digital yang digelar di Prime Park Hotel Bandung, 11–12 Agustus 2025.
Plh. Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag., CEAM., MCE., dalam sambutannya menekankan bahwa inovasi kampus menjadi kunci untuk menciptakan nilai tambah dalam layanan, proses, dan produk akademik maupun non-akademik.
“Inovasi tidak sekadar ide, tetapi harus diimplementasikan dan berkelanjutan. Kreativitas melahirkan ide segar berbasis kebutuhan nyata, implementasi memastikan ide itu menjadi solusi, dan keberlanjutan membuat inovasi berdampak panjang. Tujuan akhirnya adalah kampus mandiri secara finansial, produktif secara akademik, terintegrasi secara manajerial, dan berbasis ekosistem inovasi,” tegasnya, Selasa (12/8/2025).
Sambungnya, strategi inovasi kampus yang meliputi diversifikasi sumber pendapatan, optimalisasi riset dan hak kekayaan intelektual, penguatan kemitraan, serta transformasi digital. Indikator keberhasilan manajemen inovasi kampus menurutnya, dapat diukur dari peningkatan pendapatan non-DIPA, nilai ekonomi riset, kepuasan stakeholder, serta kenaikan peringkat kampus baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan langkah nyata dapat dilakukan untuk mendukung transformasi layanan publik lebih bermutu, khususnya di lingkungan perguruan tinggi, menuju pengelolaan yang lebih modern, transparan, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” ujarnya.
Pelatihan ini menghadirkan para pengelola BLU UIN Bandung, diantaranya Plh. Rektor, Waki Rektor I Prof. Dadan Rusmana, Wakil Rektor IV Prof. Ah. Fathonih, Ketua LPM, Ketua LP2M, Kepala SPI, dan pengelola BLU lainnya. Tujuannya untuk memperkuat kapasitas manajemen, memperluas jejaring kerja sama, dan mengakselerasi transformasi digital demi terciptanya tata kelola yang transparan, akuntabel, dan adaptif.
Rektor UIN Surakarta, Prof. Toto Suharto, menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kerja sama ini. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dan mengizinkan terlaksananya sister university kali ini. Kerja sama ini didasari sejarah bahwa kedua kampus sama-sama mengusung nama besar tokoh pejuang anti-penjajahan (Sunan Gunung Djati dan Raden Mas Said), memiliki nilai keislaman yang kuat, serta peran strategis dalam penyebaran agama Islam di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Dengan harapan Kerjasama ini dapat memperkaya wawasan bagi pengelola di UIN Surakarta dalam pengelolaan BLU. “Sebagai kampus yang akan merayakan usia ke-33, UIN Surakarta harus bersemangat belajar dari berbagai pihak. Kami mengajak seluruh civitas akademika untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki,” pungkasnya.