
KANAL31.COM
Namanya Agus Akmaludin, urang Cicalengka Kabupaten Bandung, dulu mahasiswa saya beberapa semester. Di kelasnya, paling dewasa dan paling pintar. Ada 2 orang, satu lagi Ari Ganjar, yang melakukan penelitian sangat serius tentang ulama Sunda abad-19 di Cimahi, yang memiliki ajaran tasawufnya sendiri. Lokasi pesantren rintisan ulama itu diabadikan menjadi Jalan Pesantren, di Cibabat Cimahi.
Saya pun pembimbing skripsi Agus. Besoknya setelah wisuda, ia mengeluh dan curhat ke saya, penghargaan nilai tertingginya di fakultas, karena kecerobohan panitia, tertukar dengan mahasiswa lain sehingga bukan dia yang dipanggil ke depan altar wisuda untuk menerima penghargaan. Dia hanya bisa diam dengan kekecewaan.
Setelah wisuda itu, Agus menemui saya dan bertanya, dia harus bagaimana atas kekecewaannya bukan dia yang menerima penghargaan. Mengetahui potensinya, saya tiba-tiba saja hanya berucap: “Gus, penghargaan formal nilai tertinggi boleh tertukar tapi kualitas tidak akan pernah tertukar.” Itu saja yang saya ucapkan. Rupanya, kalimat saya itu menenangkan dan meneguhkannya. Dia pun nerima kalayan tawakal dan optimis. Kekecewaannya hilang.
Setelah beres wisuda hingga menikahnya, Agus masih sering menemui saya berkonsultasi sebagai dosen dekatnya. Saya tahu dia kemudian merintis sekolah gratis di Cicalengka, peminatnya banyak. Sekolahnya berkembang dan dia sering diundang jadi pembicara tentang kepeloporan pemuda di banyak tempat. Agus memang memiliki jiwa pendidik dan pelopor dan sudah menerima banyak penghargaan. Pernah menerima penghargaan sebagai Pemuda Pelopor yang disiarkan di televisi nasional, SCTV.
Barusan saya lihat di statusnya, dia menerima penghargaan lagi sebagai Pemuda Pelopor ke-1 Jawa Barat. Saya bangga dan mengucapkan selamat lagi. Wisudawan yang dulu nerima penghargaan yang harusnya hak Agus, tentu tidak menerima penghargaan-penghargaan yang Agus dapatkan, karena “penghargaan formal boleh tertukar tapi kualitas tidak akan pernah tertukar!”.
Agus kini puas. Penghargaan haknya yang dulu tidak didapatkannya, kini sudah tergantikan dengan banyak penghargaan lain yang lebih prestisius dan lebih bermakna. Agus telah memperingati hari kemerdekaan yang sesungguhnya dengan prestasi. Bravo!!
Salam Kehidupan.👌☕🚬🚬🚬
Moeflich Hasbullah, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung