
BANDUNG, kanal31.com– UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Tasyakur Dies Natalis ke-56 dan Halalbihalal di Aula Anwar Musaddad, Selasa (23/4/2024). Dalam kegiatan ini Rektor Prof. Rosihon Anwar mengundang para rektor sebelumnya, para penggagas IAIN/UIN Bandung, lembaga instansi pemerintah sekitar, perwakilan pemerintahan dan masyarakat sekitar, rekanan, serta para purnabakti.
Dalam kesempatan itu, Rektor mengucapkan apresiasi kepada para pimpinan di tingkat kementrian, khususnya Menteri Agama RI, beserta Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal, dan sivitas akademika UIN Bandung yang telah berkontribusi kepada kemajuan UIN Bandung.
Sementara Sekjen Kemenag RI Prof Ali Ramdhani mengurai banyak hikmah yang berharga, di antaranya mengutip salah satu ungkapan dari R.A. Kartini “Banyak hal yang dapat menjatuhkanmu, tapi satu hal yang paling utama adalah kelakuanmu”. Lalu ia pun menyambungkannya dengan salah satu kutipan lain yakni “Banyak hal yang dapat membawa kesuksesan, tetapi tentunya itu bukan hanya dari prestasimu, tapi lebih utama adalah do’a-do’a orang yang menyayangimu”.
“Pada usianya ke-56, diharapkan UIN Bandung dapat memberikan arah peradaban. Terlebih UIN Bandung, kini termasuk PTKIN yang bonafide dan menjadi salah satu barometer PTKIN. Oleh karena itu, medan tanding UIN Bandung jangan lagi di tingkat PTKIN, tapi harus pada kompetisi nasional dan regional (ASEAN),” harapnya.
Prof Ali memberikan 4 garis panduan yang harus ditempuh UIN Bandung: Pertama, melakukan berbagai inovasi dan terobosan. Hindari pandangan “yang penting jalan”, karena itu sama dengan “bunuh diri”. “Keluarlah dari zona aman (out of the box), berdinamikalah melalui berbagai inovasi dan terobosan,” katanya.
Kedua, perlunya menguatkan visi dan misi yang jelas dan konkret. Visi dan misi ini harus dipahami semua sivitas akademika UIN Bandung, sehingga menjadi darah daging dan denyut nadi UIN Bandung. Semua sivitas akademika bergerak pada tujuan yang sama, dan Rektor menjadi conductor-nya dari semua gerak sivitas akademika, sehingga menghasilkan harmoni dan simponi yang indah.
Ketiga, melakukan terobosan yang kreatif dan berani untuk membangun distingsi-distingsi keunggulan dan kompetitif. “Benchmarking itu bagus, namun jangan hanya berhenti menjadi followers saja, harus ditindaklanjuti dengan kreativitas dan inovasi,” katanya.
Keempat, fokus pada target. Buatlah target untuk semua level kepemimpinan. Target dibuat sesuai dengan tupoksinya masing-masing dan terdistribusi secara proporsional. UIN Bandung memiliki SDM dan fasilitas yang unggul, jika dimenej biasa-biasa pun, UIN Bandung akan berjalan; apalagi kalau dimenej secara baik, maka hasilnya akan sangat baik bahkan melampaui ekspektasi.*