
BANDUNG kanal31.com — Dosen Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Bandung (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Iu Rusliana menyoroti sejumlah kasus sosial yang viral bermunculan di Jawa Barat (Jabar). Ia mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) Jabar untuk melakukan evaluasi dan perbaikan agar tidak bermunculan kasus serupa.
Beberapa di antaranya kasus yang viral seperti kasus bayi Raya yang meninggal dipenuhi cacing di Sukabumi, kasus Ibu dan dua anaknya yang bunuh diri. Serta empat orang anggota keluarga di Cianjur mengalami gangguan jiwa.
“Tetap harus ikut bertanggung jawab wa bil khusus pemerintah karena keberadaan negara dalam rangka mensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya ketika bicara negara maka pemerintah yang memiliki kewenangan anggaran untuk memastikan hak hak warga negara terpenuhi,” ujar Iu Rusliana dalam keterangannya (11/9/2025).
Ia mendorong, agar Pemprov Jabar melakukan evaluasi dan perbaikan agar kasus sosial dapat tertangani. Serta berkomitmen untuk menuntaskan masalah-masalah sosial yang berada di Jabar. “Jangan hanya pas kampanye saja, sudah terpilih kehilangan komitmen dan orientasi yang berpihak kepada masyarakat,” kata dia.
Tidak hanya itu, ia mengajak masyarakat turut memiliki tanggung jawab dan kepedulian terhadap tetangga dan sesama. Iu Rusliana menyebut dalam Islam digambarkan bahwa sesama umat Islam akan merasakan hal yang sama jika ada yang mengalami sakit.
“Ketika ada ibu bunuh diri dan anaknya, ODGJ dan bayi terdapat cacing masyarakat juga harus intropeksi diri terkait komitmen kebersamaan dan gotong royong komitmen kepedulian kepada saudara dan tetanggamu,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh tokoh agama dan ormas untuk menguatkan rasa kepedulian tersebut di tengah tren individualisme di masyarakat. Iu mengajak semua pihak untuk memperbaiki bersama. “Kasus-kasus itu menunjukkan bahwa masyarakat abai, pemerintah evaluasi anggaran,” kata dia.
Menurutnya negara yang dikategorikan sejahtera yaitu apabila memiliki kualitas pendidikan, dilihat dari aspek kesehatan dan infrastruktur dasar.