
MIMPI kali ini dialami oleh seorang pelancong yang berasal dari daerah pinggiran Kota Garut Jawa Barat, tepatnya Kampung Pojok Desa Cikembulan Kecamatan Kadungora. Malam Senin (3/2/2025) ia mimpi disandera oleh segerembolan milisi pemberontak, semisal DI/TII, yang berbasis kekuatan di sebuah gunung namanya Gunung Leutik. Dalam mimpinya, dia adalah orang terakhir yang disandera oleh seorang milisi perempuan, setelah si pemimpi itu menunaikan ibadah salat. Dengan kesadaran sendiri –tanpa harus dipaksa dan khawatir ancaman milisi– si pemimpi berangkat menuju kumpulan para sandera lainnya (kumpulan warga) dalam pengawalan milisi perempuan cantik itu.
=======
Jawaban:
DALAM kehidupan nyata, penyanderaan biasanya diasosiasikan kondisi tidak baik, karena yang disandera hidupnya dalam tekanan atau ancaman. Boleh jadi mengartikan “mimpi disandera” seseorang atau tentara dikaitkan dengan pertanda buruk.
Jika kamu mimpi disandera menandakan hidup kamu terlalu bergantung pada orang lain: bias orangtua, teman, atau saudara, yang membantu kamu keluar dari situasi terpuruk. Dari ketergantungan itu kamu merasa nyaman –atau bahkan bisa terlena- karena memiliki jaminan dari orang lain itu.
Kini kamu sedang dihadapkan pada dua pilihan, domisili di kota dalam kondisi melancong karena alasan peluang pekerjaan? Atau “hijrah” di kampung membangun keluarga (rumah tangga)? Keinginan kuat kamu sebenarnya ingin domisili di kampung tempat kelahiran kamu, namun membutuhkan orang/pihak lain untuk mendorong dan memperkuat niat kamu. Soal pekerjaan masih tetap bisa di kota.
Kamu sebenarnya orang bijaksana, untuk menentukan kedua pilihan ini, tidak menjadikannya sesuatu yang dilematis. Pilihlah dengan keyakinan, karena hasrat terbesarmu ingin hidup di kampung halaman, sebuah desa tempat berhijrah dan menyemangat hidup kamu.
Mimpi ini menunjukkan pertanda kalau di masa depan, kamu akan menjalani hidup yang lebih baik yang sudah kamu inginkan sejak lama. Tentunya kamu perlu usaha agar keinginanmu ini benar-benar terwujud. Berdoalah untuk mengukuhkan keyakinan, jangan lupa terus berikhtiar agar kamu terlepas dari kekangan pihak lain, baik pekerjaan maupun keluarga.(wallahu ‘alam)**