Meneguhkan Kepemimpinan Indonesia dalam Standar Halal Digital Global
BANDUNG kanal31.com —UIN Sunan Gunung Djati Bandung (UIN Bandung) mencatat tonggak sejarah baru dalam diplomasi halal dan inovasi digital. Bersama perusahaan teknologi pangan Korea FutureSense dan Institut Teknologi Bandung (ITB), UIN Bandung menandatangani kerja sama strategis untuk mengembangkan Sistem E-Halal berbasis blockchain serta mendirikan Incheon Halal Center di Korea Selatan.
Kolaborasi ini menjadi wujud nyata komitmen UIN Bandung sebagai Halalsphere University yang memadukan sains, teknologi, dan nilai-nilai keislaman dalam membangun ekosistem halal yang kredibel dan berdaya saing global.
Kabar kerja sama ini telah mendapatkan perhatian internasional, termasuk media Korea yang telah memuat berita tentang kemitraan tersebut melalui artikel bertajuk “AI 푸드테크 ‘퓨처센스’, 印 명문대 맞손… E-할랄 인증 시스템 구축” yang dipublikasikan pada 28 Oktober 2025. Berikut link ke artikel tersebut:
https://n.news.naver.com/article/018/0006148962?sid=105
Melalui sistem berbasis blockchain, proses sertifikasi halal akan ditransformasikan menjadi lebih cepat, transparan, dan dapat ditelusuri secara real-time. Teknologi ini mampu merekam seluruh rantai nilai halal, mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga distribusi, secara aman dan bebas manipulasi. Sistem tersebut juga akan diintegrasikan dengan ekosistem BPJPH agar dapat memperkuat kredibilitas dan efisiensi sertifikasi halal nasional.
UIN Bandung berperan penting dalam riset, validasi, dan standardisasi sistem E-Halal melalui dukungan Halal Center, Laboratorium Terpadu, dan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Kolaborasi ini melibatkan para ahli dari ITB dalam desain arsitektur sistem dan pengolahan data, sedangkan FutureSense Korea menyediakan teknologi blockchain dan kecerdasan buatan untuk melacak rantai nilai produk secara real-time. Inovasi ini memungkinkan penerapan konsep trust economy di sektor halal yang berbasis kejujuran data, akuntabilitas, dan keberlanjutan.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis menuju integrasi antara keilmuan Islam dan sains modern. “Kolaborasi ini tidak hanya menempatkan UIN Bandung sebagai mitra akademik global, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat rujukan halal dunia,” tegasnya, Rabu (29/10/2025).
Ketua Halal Center UIN Bandung, Dr. Tri Cahyanto, M.Si, menambahkan bahwa blockchain menjadi jaminan kejujuran dan transparansi dalam data halal, sementara kecerdasan buatan berperan menjaga konsistensi dan mutu produk.
Sementara itu, Prof. Acep Purkon, Ph.D dari ITB menjelaskan bahwa sinergi akademisi dan industri akan mempercepat lahirnya sistem halal digital yang aman dan dapat diandalkan. CEO FutureSense, Anda Mi, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam industri halal global melalui penerapan Digital Halal Standard berbasis AI dan blockchain.
Tahapan implementasi akan dimulai pada Januari–Juni 2026 dengan integrasi sistem E-Halal dan data BPJPH, dilanjutkan Juli–September 2026 dengan uji coba pada sektor UMK dan industri pangan di Jawa Barat. Selanjutnya, Incheon Halal Center akan diresmikan pada Oktober 2026, dan pada Desember 2026 direncanakan peluncuran pedoman Digital Halal Standard Guidelines yang dapat diadopsi oleh negara-negara anggota OIC dan mitra ASEAN.
Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana universitas Islam negeri mampu memimpin inovasi lintas disiplin, menghubungkan spiritualitas dan teknologi untuk kemaslahatan umat. Dengan riset yang aplikatif dan jejaring internasional yang kuat, UIN Bandung terus menegaskan kiprahnya dalam membangun ekosistem halal digital yang trusted, traceable, dan transformative — dari Bandung untuk Indonesia dan dunia.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung – Halalsphere University for the Global Future
Halal Center UIN Sunan Gunung Djati Bandung
