
BANDUNG, kanal31.com– Perkuliahan tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di alam bebas. Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung bukan hanya penguasa kelas, tetapi pengelola alam bebas, khalifah fi al ardh (khlaifah di bumi).
Rektor UIN Bandung Prof. Rosihon Anwar mengungkapkan hal itu, seusai melantik mahasiswa baru pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025, di Aula Anwar Musaddad, Selasa (26/08/2025).
Ditegaskan, sebagai lembaga pendidikan, UIN Bandung menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki karakter khalifah: beriman, berislam dan berihsan. “Sesuai dengan nama universitas, mahasiswa dan lulusan UIN Bandung mewarisi ajaran Syekh Sunan Gunung Djati yang mengamalkan ajaran Islam di Jawa Barat,” katanya.
Rektor meminta, momen PBAK ini dimaksimalkan agar visi Rahmatan lil alamīn benar-benar menjadi nilai inti perilaku dan perbuatan seluruh warga kampus. “Kita diberi tugas menyebarkan rahmat dan kasih sayang ini ke seluruh makhluk dan seluruh alam,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Kementerian Agama menggagas konsep ekoteologi, sebuah pendekatan studi keagamaan yang memadukan ajaran agama dengan kepedulian lingkungan. Konsep ini menekankan bahwa menjaga dan melestarikan alam adalah bagian dari ibadah dan wujud pengabdian kepada Allah SWT, karena alam adalah ciptaan-Nya.
Umat beragama didorong untuk mengembangkan hubungan spiritual yang positif dan timbal balik dengan lingkungan. UIN Bandung mengambil peran menjadi pelopor penggerak dalam mempraktikan dan bertindak nyata untuk mengatasi masalah kerusakan lingkungan.
“Kepeloporan gerakan dan tindakan nyata ekoteologi ini sudah tersurat dalam visi kampus kita yakni Rahmatan Lil alamīn,” katanya.
Diikuti 7.310 Maba
Sementara, Wakil Rektor III Prof. Husnul Qodim menjelaskan, kegiatan PBAK 2025 diikuti oleh 7.310 mahasiswa, dari 9 fakultas: Ushuluddin 584, Tarbiyah dan Keguruan 1.450, Syariah dan Hukum 999, Dakwah dan Komunikasi 1.175, Adab dan Humaniora 757, Psikologi 278, Sain dan Teknologi 706, Ilmu Sosial Ilmu Politik 557, dan Ekonomi Bisnis Islam 810.
PBAK 2025 yang mengusung tema “Gunung Djati Muda, Penggerak Literasi, Pelopor Ekoteologi Berbasis Rahmatan Lil Alamin” ini, digelar selama 3 hari (26-28 Agustus 2025).
Sebagai wujud nyata tindakan ekoteologi berbasis Rahmatan Lil alamīn, para mahasiswa baru menerima tumbler, pengganti botol plastik sekali pakai. Limbah yang disetorkan mahasiswa akan dikonversi menjadi nilai rupiah. Selanjutnya akan disetorkan ke UPZ UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kemudian dikelola menjadi beasiswa bagi mahasiswa.
Prof. Husnul mengatakan, UIN Bandung bekerja sama dengan WAHU untuk mengelola limbah plastik dan botol agar memiliki nilai guna. Kita juga telah berkolaborasi dengan Novooleum untuk mengelola minyak jelantah menjadi energi terbarukan seperti bioavtur.(nas)