PURWAKARTA kanal31.com — Pada Tanggal 09 Oktober 2025 Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin mengelar acara Studium Generale Mahasiswa Baru tahun akademik 2025 dengan menghadirkan Pembicara Prof Dr H Mahmud M.Si (Rektor UIN Bandung 2015-2023). Dr Hj Ifa Faizah Rahmah M.Pd (Ketua Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta). Bapak Ruli Akmal Nugraha S.Ikom (Kepala Cabang Bjb Syariah Purwakarta).
Dalam kata sambutannya Dr H Cece Nurhikmah Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin purwakarta menyampaikan bahwa acara Studium Generale ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua, untuk memperluas wawasan keilmuan, memperdalam pemahaman, serta memperkuat semangat dalam menuntut ilmu. Tema yang akan dibahas pada hari ini sangat relevan dengan perkembangan zaman, dan tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan diri kita sebagai mahasiswa STAI, baik dalam aspek akademik, spiritual, maupun sosial.
Kami berharap, melalui acara ini, mahasiswa dapat menyerap ilmu, mendapatkan inspirasi, serta memperluas perspektif terkait berbagai hal yang menjadi tantangan dan peluang dalam kehidupan kita sebagai bagian dari umat Islam di era modern ini dan Sebagai motivasi untuk lpara pecinta ilmu
Acara ini dipandu oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin Muhammad Bajri M. Ag. Dalam prolognya beliau menyampaikan bahwa Studium Generale ini mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Tinggi Islam melalui Kurikulum Berbasis Cinta menuju Kampus Berdampak”.
Kegiataan ini dibuka langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, Prof Dr KH Abun Bunyamin M.A
Dalam tausiahnya, beliau menekankan tentang pentingnya penguatan kualitas manusia yang beriman, berkarakter, berintegritas, serta memberikan manfaat bagi orang lain. Perguruan tinggi akan berkualitas dan maju jika diisi oleh orang-orang yang memiliki kualitas yang baik, komitmen yang kuat, sabar dalam menghadapi ujian badai, memperbanyak doa serta tawakal kepada sang pemilik kehidupan, berbakti kepada orangtua yang telah melahirkan dan hormat kepada guru. Itulah kunci kesuksesan hidup di dunia dan di akherat tuturnya
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dari tiga prodi, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Perbankan Syariah, Manajemen Pendidikan Islam. Termasuk Civitas Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin.
Dalam paparannya Dr Ifa Faizah Rahmah menyampaikan materinya dengan pendekatan tafsir. Beliau mengungkapkan bahwa kampus berdampak membangun peradaban melalui ilmu dan empati, kurikulum cinta menumbuhkan kasih dan kesadaran.
Dalam Surah Ar-Rad ayat 17 menggambarkan hakekat Ilmu yang sejati. Dengan pendekatan tafsir dan maknanya bahwa ilmu sejati harus jernih, tulus, dan penuh cinta. Dalam paparannya Dr Ifa biasa disebut mengungkapkan bahwa Nilai-nilai pendidikan dari surah Ar-Rad ayat 17 itu adalah bahwa orang berilmu harus memiliki integritas, kebermanfaatan ilmu, keseriusan kapasitas, dan kesucian jiwa.
Dari sisi kampus berdampak, beliau mengungkapkan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar semata, melainkan sebagai agen perubahan. Belajar itu prinsipnya bisa memberikan kemaslahatan semesta. Ada sebuah konsep yang menarik yang disampaikan Dr ifa bahwa kurikulum cinta harus berdasarkan cinta kepada Allah, cinta kepada sesama, cinta kepada ilmu dan alam, serta cinta itu memiliki energi pembelajaran yang menumbuhkan empati.
Bahkan beliau sampaikan bahwa hubungan ayat dengan kampus berdampak itu seperti Air Hujan: Ilmu itu dari Allah yang memberikan manfaat, Lembah yang artinya kapasitas manusia: Kampus menghargai perbedaan, Buih: Ilmu tanpa cinta, yang bisa kita pahami adalah bahwa itu tidak memberikan dampak, Air jernih: Ilmu murni yang menghasilkan lulusan berjiwa bersih.
Dalan tataran implementasi di kampus bahwa kurikulum integratif itu harus dengan niat dan kasih, termasuk didalamnya ada kepemimpinan yang melayani, serta mengabdi yang berbasis cinta dan menciptakan lingkungan kampus yang humanis.
Dalam kesimpulnya beliau menyampaikan bahwa kurikulum cinta memurnikan pendidikan dari Ego dan ambisi duniawi serta dengan cinta, ilmu menjadi cahaya kehidupan.
Pemateri Kedua Bapak Ruly Akmal Nugraha. menyampaikan bahwa Transformasi pendidikan Tinggi Islam dalam pandangan Ekonomi Islam bukan sekedar teori, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk menjawab tantangan Zaman.
Tantangan pendidikan Tinggi Islam saat ini adalah adanya sistem yang cenderung mekanistik dan berorientasi pasar, adanya kesenjangan antara nilai-nilai spiritual dan praktik ekonomi, adanya fenomena krisis moral dan etika di tengah kemajuan teknologi.
Pendidikan tinggi Islam saat ini memiliki visi misi mencetak individu yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga berkarakter dan berintegritas moral, serta mampu mewujudkan Islam sebagai Rahmatulil Alamin melalui kontribusi nyata dalam berbagai bidang termasuk ekonomi Islam.
Termasuk beliau menyampaikan tentang pentingnya integrasi cinta dan ekonomi Islam dalam transformasi pendidikan karena orientasi pendidikan adalah bukan hanya sekedar menciptakan profesional semata melainkan mampu mencetak agen perubahan yang berlandaskan moral, etika dan Nilai-nilai Islam serta mengintegrasikan ilmu ekonomi dengan etika Islam, tasawuf, dan Ilmu sosial untuk membentuk pemahaman yang komprehensif dan mampu menciptakan lingkungan akademik yang mendukung pembentukan karakter mulia, termasuk kejujuran, empati, dan tanggung jawab.
Dalam pengembangan kurikulum harus merancang kurikulum yang tidak hanya mengajarkan teori ekonomi Islam tetapi juga praktik yang berbasis cinta dan etika. Di akhir paparannya beliau menekankan pentingnya mencetak lulusan yang holistik, cerdas, berkarakterdan berempati, menghasilkan pemimpin masa depan yang beretika dan bertanggung jawab.
Bagi Institusi harus mampu meningkatkan reputasi sebagai lembaga pendidikan yang unggul secara intelektual dan moral, menghasilkan riset dan inovasi yang relevan dengan tantangan sosial termasuk kampus harus mampu menciptakan ekosisten ekonomi yang lebih adil, inklusif, berkelanjutan serta menumbuhkan saling berbagi dan peduli ujarnya mengakhiri paparannya.
Pemateri ke 3 Prof Mahmud menyampaikan bahwa kurikulum berbasis cinta adalah gagasan yang bagus, karena mengintegrasikan dengan nilai-nilai empati, kasih sayang dalam proses pembelajaran di kampus, disamping itu juga akan membentuk generasi ulama dan intelektual muslim yang berkarakter, berintegritas serta berdampak positif terhadap masyarakat, membangun fasilitas Kampus ramah lingkungan dan mendukung proses pembelajaran serta mampu mengembangkan program pengabdian masyarakat yang berbasis kebutuhan masyarakat
Dalam paparan terkait tranformasi pendidikan tinggi Islam, beliau menekankan bahwa transformasi tidak hanya sebatas bangunan kampus, melainkan mindset pun harus bertransformasi supaya kampus sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin purwakarta bisa maju dan bersaing dengan kampus kampus yang lain. Termasuk jika mau bertransformasi dari sekolah tinggi ke Institut pun harus memiliki kematangan, ada tim yang kuat dari sisi kualitas manusianya supaya transformasi kampus bisa berjalan dengan baik tanpa hambatan, terpenting luruskan niat, komunikasi dibangun dengan pihak otoritas terkait, jejaring diperkuat serta berdoa kepada Allah supaya segala visi misi untuk memperkuat kualitas manusia di kampus bisa berjalan dengan baik.
Kesimpulannya yang disampaikan beliau adalah memperkuat kualitas manusia, mindset dirubah, jejaring diperkuat, kerja tim yang solid bahkan pengalaman beliau ketika memimpin UIN Sunan Gunung mampu menyatukan seluruh elemen yang berbeda menjadi satu, karena kunci keberhasilan kampus adalah bersatu dan bersama untuk menjadikan kampus lebih maju dan kuat.
Muhammad Bajri M.Ag, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin Purwakarta
