
KANAL31.COM
Kisah inspiratif pengusaha sukses di Indonesia bisa menjadi pelajaran dalam berbisnis. Terutama bagi kamu yang baru merintis usaha.
Tidak pernah ada jalan mulus bagi seorang pebisnis hingga ia menjadi sukses. Pasti ada pasang-surut dan jatuh bangun dalam membangun bisnis.
Kegigihan, ketekunan, dan selalu mencari solusi merupakan nilai yang harus ada pada pebisnis. Hal-hal itulah yang ada dalam deretan pengusaha sukses di Indonesia.
Siapa saja mereka? Dalam artikel ini akan dibahas satu per satu kisah inspiratif mereka.
Siapa tahu, kisahnya ada yang bisa menjadi motivasimu untuk merintis atau mengembangkan bisnis yang sudah dijalani.
Pengusaha Sukses di Indonesia
Ada banyak pengusaha sukses di Indonesia, tetapi tidak semuanya memiliki kisah inspiratif yang dapat memberi kita motivasi.
Berikut 3 daftar sejumlah pengusaha sukses di Indonesia yang dapat kamu resapi kisahnya, pelajari, hingga dijadikan panutan dalam mengembangkan bisnis, seperti dilansir SIRCLO
1. Sudono Salim
Nama Sudono mungkin tidak dikenal oleh banyak orang. Namun kamu tentunya tidak asing dengan BCA, Indofood, dan Bogasari.
Semua perusahaan itu didirikan oleh Sudono Salim. Lelaki bernama asli Leim Sioe Liong ini, awalnya merupakan imigran asal Tiongkok yang merantau ke Indonesia.
Sudono lahir di keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Hidupnya sangat miskin, hingga membuatnya harus putus sekolah pada usia 15 tahun karena masalah keuangan.
Pada usia 20-an, Sudono merantau ke Indonesia menyusul kakaknya. Awalnya ia bekerja menjadi buruh pabrik, kemudian mulai menjalankan bisnisnya sendiri.
Bisnis pertamanya yaitu perdagangan minyak kacang dan pemasok cengkeh untuk perusahaan rokok di Kudus dan Semarang.
Bisnisnya berkembang hingga pada 1945, ia menjadi pemasok obat-obatan untuk tentara Revolusi Nasional Indonesia.
Pada akhir 1950-an, Sudono pindah ke Jakarta dan bisnisnya lebih berkembang lagi. Bersama sejumlah pebisnis lainnya, ia bekerja sama membangun bisnis yang kini kita kenal.
Berturut-turut pada 1960 ia mendirikan Bank Central Asia (BCA), pada 1970 mendirikan PT Bogasari, dan pada 1975 mendirikan PT Indocement Tunggal Perkasa.
Dari situ, bisnisnya berkembang ke ranah lain, seperti Indofood, Indomobil, Indomaret, Indomilk, dan Indosiar.
Pengusaha sukses di Indonesia ini menyerahkan manajemen perusahaan kepada putra bungsunya pada 1992. Ia meninggal pada 10 Juni 2012.
2. Chairul Tanjung
Pengusaha sukses di Indonesia lainnya, yaitu Chairul Tanjung atau CT. Jika kamu sering menonton di saluran televisi Trans TV dan Trans7, keduanya merupakan milik CT.
Perusahaannya, CT Corp, membawahi sejumlah anak perusahaan. Grup ini memiliki anak usaha Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
Perjalanan CT hingga bisa ke titik suksesnya tidak mudah. Ia lahir dari keluarga menengah ke bawah, yang mana ayahnya berprofesi sebagai wartawan pada masa Orde Lama.
Saat kuliah, potensi CT dalam berbisnis mulai tumbuh.
Didorong oleh kebutuhan membiayai kuliah, CT mulai berdagang buku, buka jasa fotokopi, hingga pembuatan kaus.
Usahanya tidak selalu berhasil, tak jarang ia harus menghadapi kebangkrutan. Mulai dai mendirikan toko kedokteran dan laboratorium, usaha kontraktor, hingga usaha rotan.
Namun, dari pengalamannya menghadapi berbagai kegagalan, CT akhirnya menemukan titik terang. Ia kini menjadi salah satu konglomerat Indonesia dengan CT Group miliknya.
3. Ciputra
Pendiri Ciputra Group ini memiliki nama asli Tjie Tjin Hoan. Ia merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia yang menguasai beberapa bisnis properti.
Masa kecilnya tidak bisa dibilang bahagia. Ketika berusia 12 tahun, ayahnya meninggal di tahanan tentara pendudukan Jepang karena dianggap sebagai mata-mata Belanda.
Ia pun terlambat masuk sekolah karena Indonesa saat itu masih dalam suasana peperangan dengan tentara Belanda dan Jepang. Namun, ia berhasil masuk ITB di jurusan arsitektur.
Perjalanannya sebagai pebisnis dimulai di bangku kuliah. Bersama kedua teman kuliahnya, Ismail Sofyan dan Budi Brasali, Ciputra mendirikan PT Daya Cipta pada 1957.
Pada 1960, Ciputra lulus dari ITB dan pindah ke Jakarta. Bisnisnya mulai berkembang di Ibu Kota.
Banyak proyek yang ditanganinya, mulai dari pembangunan pusat perbelanjaan di kawasan Senen, Taman Impian Jaya Ancol, hingga Bintaro Jaya.
Selain Grup Jaya, Ciputra mengembangkan jaringan perusahaannya yang lain, yaitu Grup Metropolitan, Grup Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai, dan Grup Ciputra.
Ciputra tidak selalu fokus pada bidang properti.
Pada usianya yang ke-75, ia mengembangkan bidang pendidikan dan mendirikan Universitas Ciputra. Universitas ini menitikberatkan pendidikannya pada kewirausahaan.
Ciputra meninggal dunia di di Singapura pada 27 November 2019. Ia menutup usianya pada 88 tahun.